Wiken ini dah janjian ama Eva n Pierre tuk ke festival matsuri di hotel Nikko. Sebetulnya berharap bisa ketemu ama temen2 eks Univ Darma Persada laennya tapi ternyata yang bisa cuman kita berdua (len kali ya guys). Aurele yang sengaja dipakein Jinbei (samue untuk anak kecil) yang dibeliin papanya di Tokyo wiken kemarin, seneng bener dengan deko lobby hotel yang dihiasi dengan pohon2 sakura. Dia juga heboh tepuk tangan waktu pertunjukan angklung yang dibawain para wanita Jepun n kelompok acapella yang dateng langsung dari negara matahari terbit itu. Begitu si kwartet acapella itu selesai, Tolepun naik n nari di atas panggung dengan iringan musik Jepun, pede banget lagi. Niru siapa yah ? heheheheeee
Waktu kita masuk ke lobi hotel via pintu masuk utama, tidak ada satu orangpun yang menanyakan kartu masuk atau tiket (sementara info yang saya dapat dari salah seorang teman, tiket masuk seharga Rp 60.000). Jadi saya berpikir, "ah, mungkin diminta nanti pada saat kita mau makan". Abis muter2 liat stan2 yang ada, kitapun memutuskan tuk mengisi perut yang sudah berontak sejak 1 jam sebelumnya. Saya sempat bertanya sama si mas2 yang menyilahkan para tamu tuk menyantap hidangan khas Jepang dan Indonesia (cuman nasi goreng n martabak), "Bayarnya di mana mas ?" n jawab si mas, "Gratis bu, kan nanti giliran setelah jam 3 baru bayar)". OK, asik dong, rejeki dong namanya. Gak lama abis itu, Eva n Pierre datang via pintu masuk yang satu lagi n pas sampai ke meja tempat saya n suami sedang asik menyantap tempura, dia bisik2 sama saya,
Eva : "elo masuk disuruh tunjuk undangan gak Ry ?"
Ary : "gak, emang pake undangan ? gue tadi liwat2 aja tuh, gak ada yang minta apa2."
Eva : "ternyata yang sebelum jam 3 itu cuman undangan Ry, gak bayar, yang tuk umum jam 3
Ary : "hehhehheeeeeeeee jadi judulnya kita makan beneran gratis dong Va"
Eva : "gue bilang kalo gue dari univ Darma Persada, so mereka langsung kasih masuk"
Tertawalah kita ber4. Sudahlah tidak ada undangan di tangan, tapi makanan yang sudah kita lahap itu cukup banyak, ada tempura, yaki udon, sushi, yaki tori, nasi goreng, martabak, okonomiyaki, ice cream, ada lagi gak ya ?
Inilah namanya rejeki, alhamdulillah ....
Waktu kita masuk ke lobi hotel via pintu masuk utama, tidak ada satu orangpun yang menanyakan kartu masuk atau tiket (sementara info yang saya dapat dari salah seorang teman, tiket masuk seharga Rp 60.000). Jadi saya berpikir, "ah, mungkin diminta nanti pada saat kita mau makan". Abis muter2 liat stan2 yang ada, kitapun memutuskan tuk mengisi perut yang sudah berontak sejak 1 jam sebelumnya. Saya sempat bertanya sama si mas2 yang menyilahkan para tamu tuk menyantap hidangan khas Jepang dan Indonesia (cuman nasi goreng n martabak), "Bayarnya di mana mas ?" n jawab si mas, "Gratis bu, kan nanti giliran setelah jam 3 baru bayar)". OK, asik dong, rejeki dong namanya. Gak lama abis itu, Eva n Pierre datang via pintu masuk yang satu lagi n pas sampai ke meja tempat saya n suami sedang asik menyantap tempura, dia bisik2 sama saya,
Eva : "elo masuk disuruh tunjuk undangan gak Ry ?"
Ary : "gak, emang pake undangan ? gue tadi liwat2 aja tuh, gak ada yang minta apa2."
Eva : "ternyata yang sebelum jam 3 itu cuman undangan Ry, gak bayar, yang tuk umum jam 3
Ary : "hehhehheeeeeeeee jadi judulnya kita makan beneran gratis dong Va"
Eva : "gue bilang kalo gue dari univ Darma Persada, so mereka langsung kasih masuk"
Tertawalah kita ber4. Sudahlah tidak ada undangan di tangan, tapi makanan yang sudah kita lahap itu cukup banyak, ada tempura, yaki udon, sushi, yaki tori, nasi goreng, martabak, okonomiyaki, ice cream, ada lagi gak ya ?
Inilah namanya rejeki, alhamdulillah ....
1 komentar:
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Celular, I hope you enjoy. The address is http://telefone-celular-brasil.blogspot.com. A hug.
Posting Komentar