Setiap negara pasti memiliki kebudayaan yang berbeda dan karakter manusia yang beragam pula. Tidak heran bila tiap negara memiliki batas kesopanan yang tidak sama satu sama lain. Unik, itulah pendapat saya. Kadang bisa menyebalkan, kadang bisa jadi membuat saya tersenyum-senyum. Namun, semua perbedaan itu membuat hidup jadi lebih berwarna dan bisa menjadikan topik saya saya bergosip dengan teman saya, hahahahhaaaaa
Misalnya :
Di Indonesia, bersendawa adalah hal yang bisa dimaklumi saat dilakukan di depan umum, termasuk di waktu makan. Sementara di Perancis, itu adalah tidak sopan, hanya anak kecil di bawah 5 tahun yang dapat pengecualian untuk tidak dipelototi karena bunyi yang dihasilkan.
Di Indonesia, mengeluarkan "gas dari bawah" bisa dimaklumi, terkadang antara teman, hal itu dijadikan olok-olok (saling berlomba siapa yang paling keras misalnya). Di negaranya Napoleon Bonaparte, orang yang mengeluarkan bunyi dari bawah di tempat umum tersebut bisa ditegur dengan tatapan yang tidak senang. Untuk orang Perancis, tempat yang cocok untuk melakukan aktifitas tersebut adalah di toilet. Anda tidak akan dikritik bila mengeluarkan bunyi menyerupai petasan kecil sekalipun selama berada di teritorial yang ditunjuk.
Di Perancis, setiap kali kita meminta sesuatu atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu walaupun itu adalah hal kecil (kepada teman atau keluarga atau orang yang bekerja di bidang jasa, seperti tukang roti), haruslah ditambah dengan embel2 "S'IL TE/VOUS PLAIT- tolong". Efek kalau tidak menambahkan embel2 tersebut ? Anda bisa mendapatkan muka kecut atau bahkan ditegur karena ketidaksopanan itu. Ucapan terima kasih aka MERCI (atas apapun yang diberikan atau dilakukan seseorang untuk kita) adalah kata2 dasar yang harus saya tanamkan kepada pangeran kecil saya untuk menandakan bahwa orangtuanya mencoba mendidik dia dengan baik.
Di Perancis, bila kita meminta tamu yang berkunjung ke tempat kita untuk membuka sepatunya, belum tentu sang tamu bisa menerima "permintaan" si tuan rumah dengan senang hati. Itu bisa dianggap tidak sopan. Apakah karena suhu di Perancis lebih dingin dari Indonesia atau karena mereka takut ketahuan kalau kaos kaki mereka bolong atau jari2 kaki mereka mengeluarkan bau yang tidak sedap ? Saya tidak tahu alasannnya. Sebelum saya punya si kecil, saya mengizinkan beberapa tamu yang saya anggap "Perancis sekali"untuk tetap mengenakan alas kaki mereka tapi sekarang, paling tidak untuk teman2 suami saya, larangan memakai alas kaki di dalam apartemen saya terapkan, termasuk di tempat tinggal kami di Jakarta sekarang ini. Dan ternyata larangan menggunakan alas kaki di dalam rumah atau apartemen, berlaku juga untuk orang Jepang. Terlebih mereka yang memang memeperhatikan betul kebersihan. Teman saya Haruko yang bersuamikan orang Perancispun memberlakukan peraturan ini di apartemennya. Suatu hari, ada masalah di apartemennya dan iapun menelepon pemadam kebakaran. Tak berapa lama kemudian, datanglah si mas-mas pemadam kebakaran dengan perlengkapannya. Setelah mempersilahkan masuk, tanpa tiding aling2, si Haruko meminta si pemadam kebakaran tersebut untuk melepaskan sepatunya dan meletakkan di bawah. Reaksinya si mas pemadam kebakaran ? Bingung, kaget. Setelah itu dia berkata, "baru kali ini saya diminta orang untuk melepaskan sepatu sewaktu masuk ke rumah orang". Setelah Haruko menjelaskan alasannya, barulah si mas pemadam kebarakan itu melepaskan sepatu kebesarannya.
Di Jepang, makan atau minum sambil mengeluarkan bunyi merupakan hal yang baik. Kenapa baik ? Karena bunyi seruputan tersebut menandakan bahwa makanan atau minuman yang disuguhkan enak sekali. Bunyi seruputan itu adalah kehormatan bagi orang yang membuat atau menyajikan makanan dan minuman tersebut. Tapi untuk saya, sewaktu kami tinggal di Tokyo dan untuk pertama kalinya makan siang di restoran Udon atau Ramen atau Soba, bunyi "merdu" seruputan tersebut langsung membuat pergi selera makan kami.
Tidak ada maksud menyudutkan sekelompok orang, postingan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya yang saya anggap lucu juga setelah dipikir-pikir.
Misalnya :
Di Indonesia, bersendawa adalah hal yang bisa dimaklumi saat dilakukan di depan umum, termasuk di waktu makan. Sementara di Perancis, itu adalah tidak sopan, hanya anak kecil di bawah 5 tahun yang dapat pengecualian untuk tidak dipelototi karena bunyi yang dihasilkan.
Di Indonesia, mengeluarkan "gas dari bawah" bisa dimaklumi, terkadang antara teman, hal itu dijadikan olok-olok (saling berlomba siapa yang paling keras misalnya). Di negaranya Napoleon Bonaparte, orang yang mengeluarkan bunyi dari bawah di tempat umum tersebut bisa ditegur dengan tatapan yang tidak senang. Untuk orang Perancis, tempat yang cocok untuk melakukan aktifitas tersebut adalah di toilet. Anda tidak akan dikritik bila mengeluarkan bunyi menyerupai petasan kecil sekalipun selama berada di teritorial yang ditunjuk.
Di Perancis, setiap kali kita meminta sesuatu atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu walaupun itu adalah hal kecil (kepada teman atau keluarga atau orang yang bekerja di bidang jasa, seperti tukang roti), haruslah ditambah dengan embel2 "S'IL TE/VOUS PLAIT- tolong". Efek kalau tidak menambahkan embel2 tersebut ? Anda bisa mendapatkan muka kecut atau bahkan ditegur karena ketidaksopanan itu. Ucapan terima kasih aka MERCI (atas apapun yang diberikan atau dilakukan seseorang untuk kita) adalah kata2 dasar yang harus saya tanamkan kepada pangeran kecil saya untuk menandakan bahwa orangtuanya mencoba mendidik dia dengan baik.
Di Perancis, bila kita meminta tamu yang berkunjung ke tempat kita untuk membuka sepatunya, belum tentu sang tamu bisa menerima "permintaan" si tuan rumah dengan senang hati. Itu bisa dianggap tidak sopan. Apakah karena suhu di Perancis lebih dingin dari Indonesia atau karena mereka takut ketahuan kalau kaos kaki mereka bolong atau jari2 kaki mereka mengeluarkan bau yang tidak sedap ? Saya tidak tahu alasannnya. Sebelum saya punya si kecil, saya mengizinkan beberapa tamu yang saya anggap "Perancis sekali"untuk tetap mengenakan alas kaki mereka tapi sekarang, paling tidak untuk teman2 suami saya, larangan memakai alas kaki di dalam apartemen saya terapkan, termasuk di tempat tinggal kami di Jakarta sekarang ini. Dan ternyata larangan menggunakan alas kaki di dalam rumah atau apartemen, berlaku juga untuk orang Jepang. Terlebih mereka yang memang memeperhatikan betul kebersihan. Teman saya Haruko yang bersuamikan orang Perancispun memberlakukan peraturan ini di apartemennya. Suatu hari, ada masalah di apartemennya dan iapun menelepon pemadam kebakaran. Tak berapa lama kemudian, datanglah si mas-mas pemadam kebakaran dengan perlengkapannya. Setelah mempersilahkan masuk, tanpa tiding aling2, si Haruko meminta si pemadam kebakaran tersebut untuk melepaskan sepatunya dan meletakkan di bawah. Reaksinya si mas pemadam kebakaran ? Bingung, kaget. Setelah itu dia berkata, "baru kali ini saya diminta orang untuk melepaskan sepatu sewaktu masuk ke rumah orang". Setelah Haruko menjelaskan alasannya, barulah si mas pemadam kebarakan itu melepaskan sepatu kebesarannya.
Di Jepang, makan atau minum sambil mengeluarkan bunyi merupakan hal yang baik. Kenapa baik ? Karena bunyi seruputan tersebut menandakan bahwa makanan atau minuman yang disuguhkan enak sekali. Bunyi seruputan itu adalah kehormatan bagi orang yang membuat atau menyajikan makanan dan minuman tersebut. Tapi untuk saya, sewaktu kami tinggal di Tokyo dan untuk pertama kalinya makan siang di restoran Udon atau Ramen atau Soba, bunyi "merdu" seruputan tersebut langsung membuat pergi selera makan kami.
Tidak ada maksud menyudutkan sekelompok orang, postingan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya yang saya anggap lucu juga setelah dipikir-pikir.
11 komentar:
habis ketemu ma orang yg gak sopan ya jeng?
Hai Mbak..waaahh ilmu baru tuh, kali aja bisa berkunjung or punya temen dari negara tsb, qta bisa tau batas mana yang dianggap sopan or nggak ya mbak..:)
yah tiap negara kan budaya nya beda2 ry .. tapi lucu juga kalo dibanding2in gitu yaa ..
yah tiap negara kan budaya nya beda2 ry .. tapi lucu juga kalo dibanding2in gitu yaa ..
tambahan Ry, kalo di Perancis orang buang ingus sret sret dengan kerasnya dianggap biasa aja. Coab deh kalo kita gitu di Indonesia, bisa dipelototin orang kali hehehe
hihihi....betul juga,org India atau Arab katanya kalo habis makan trus bersendawa malah senang. Krn menandakan makanan yg disuguhkan dinikmati oleh tamunya....
kalo kita?? hiiiii.....rasanya pengen kabur deh!
tau gak, gw paling sebel kalo makan trus ada yang buyi "hoeeek..." brasa kenyang gitu...duh...gatel banget tlinga ini!
Trus kalo makan gak boleh "ngecap" bunyi2 gitu mulutnya, kok kesannya ribut gak sopan gitu :D
kalo titip oleh2 ke temen yang suka ke tanah abang, sopan ga yaaa....?
hehehehe :D
Ha haaa.. beneer..
Lucu juga ya, perbedaan kayak gitu kalo ga ditaati bisa menimbulkan.. pelototan :-D.
Sebenernya di indonesia tiap-tiap suku juga beda-beda lo.. Apalagi di daerah asalnya.
Hi, always i used to check web site posts here early in the daylight, because i enjoy to gain knowledge
of more and more.
Also visit my web blog Air Max Classic BW
Magnificent goods from you, man. I have understand your stuff previous to
and you're just extremely fantastic. I really like what you've acquired here, certainly like what you
are saying and the way in which you say it. You make
it enjoyable and you still take care of to keep it smart.
I cant wait to read much more from you. This is actually
a great web site.
my web site: Jordan Femme
Posting Komentar